KATA
PENGANTAR
Segala
puji selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “OSMOSIS”
Penulisan
makalah ini dimaksudkan sebagai laporan praktikum biologi dan untuk menambah
koleksi perpustakaan SMAN 1 Cerme, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi
dalam pembuatan karya tulis ilmiah, dan juga dapat dijadikan sebagai acuan
untuk pembelajaran mengenai osmosis. Tidak lupa kami juga mengucapkan
terimakasih kepada ;
1. Bapak
Drs. Adik Mulyo, M.M Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cerme yang telah memfasilitasi
kegiatan belajar kami.
2. Ibu
Nurul Qomaroh, S.pd sebagai wali kelas XI–IPA 4 yang telah memberikan
bimbingan
dan motivasinya kepada kami.
3. Ibu
Lina S.pd sebagai guru biologi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
kami.
4. Ayah
dan ibu tercinta, yang selalu memberikan dorongan semangat dan bimbingannya,
serta memfasilitasi kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan.
5. Teman
– teman yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
6. Pembina
perpustakaan SMA Negeri 1 Cerme.
7. Semua
pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini.
Tentu
saja makalah ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran demi
kebaikan dan kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Gresik, 11 September 2012
Penulis
i
BAB
I PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Osmosis
adalah pergerakan molekul air dari
konsentrasi air yang tinggi (hipertonis) menuju konsentrasi air yang rendah
(hipotonis) melalui membran selektif permeabel (semipermeabel). Osmosis tidak
hanya terajadi pada tumbuhan, tetapi juga terjadi pada manusia, contohnya saat
kita mengambil oksigen dari udara (bernafas), proses bernafas yang kita lakukan
tiap detik termasuk osmosis. Kita patut mensyukuri atas karunia yang di berikan oleh Allah kepada kita berupa
oksigen Yang kita hirup selama ini. Osmosis sangat penting bagi kelangsungan hidup
manusia, tanpa adanya osmosis manusia tidak akan bisa bernafas.
Dalam kegiatan pembelajaran biologi tentunya
tidak lepas dari kegiatan praktikum yang bertujuan untuk memantapkan materi
yang berupa teori yang telah diberikan di kelas dan juga menambah nilai praktek
serta mengasah kemampuan siswa untuk memanifestasikan teori yang pernah
dipahami sebelumnya. Oleh sebab itu, makalah ini dibuat dengan sebaik – baiknya
sebagai bentuk laporan praktikum osmosis pada kentang, sehingga dapat dijadikan
refrensi dan pelengkap tambahan selain dari buku paket ataupun LKS. Sudah tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa rendahnya kebiasaan membaca di Indonesia yang salah
satunya disebabkan oleh tebalnya buku paket dan banyaknya materi yang dibaca
oleh siswa, oleh sebab itu, makalah ini dibuat dengan bahasa yang sederhana dan
komunikatif dalam bentuk ringkasan dari buku panduan agar pembaca lebih mudah
untuk memahaminya. Makalah ini dibuat sebagai hasil penelitian terjadinya
osmosis pada kentang dan dapat dijadikan sebagai nilai tambah serta dapat
meningkatkan jiwa penelitian kita.
1
2. Tujuan
Pembuatan
makalah ini, tentunya tidak lepas dari sebuah tujuan. Dari kegiatan praktikum
yang telah kami lakukan, kami mengamati dan mempelajari tentang osmosis. Oleh
karena itu, kami ingin menginplementasikan apa yang kami peroleh dari
praktikum. Dari hal tersebut di atas, maka penulisan makalah ini memiliki
tujuan, yaitu:
1) Dapat
mengetahui tentang pengertian osmosis.
2) Dapat
mengetahui pengertian tentang endosmosis dan eksosmosis.
3) Dapat
mengetahui pengertian tentang hipertonis dan hipotonis.
4) Dapat
dijadikan referensi untuk pembuatan karya ilmiah.
5) Untuk
memenuhi tugas biologi dan untuk menambah nilai.
3. Waktu dan Tempat
Dalam sebuah pelajaran biologi,
tentunya tidak lepas dari kegiatan praktikum. Yang bertujuan untuk memantapkan
materi yang berupa teori yang telah diberikan di kelas dan mengasah kemampuan
untuk memanifestasikan teori yang telah dipahami sebelumnya. Oleh karena itu,
pada hari Rabu, 5 September 2012 kami melaksanakan kegiatan praktikum di
laboratorium biologi SMA Negeri 1 Cerme.
2
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
1. Transportasi Aktif
dan Transportasi Pasif
Transportasi
aktif adalah perpindahan zat melalui membran semi permiabel dari tempat yang
konsentrasi zatnya rendah ke tempat yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan
enzim ATP dan enzim pengangkut. Pompa ATP adalah pergerakan molekul zat
melewati membran dengan menggunakan energi. Sumbernya dari energi metabolik
yang dihasilkan dalam bentuk ATP. Selain butuh energi, transpor aktif juga
butuh protein membran sebagai pembawa. Kelebihan transpor aktif yaitu bisa
mengangkut molekul yang besar, dan zat yang diangkut dapat ditimbun dalam sel.
Sedangkan kalau transportasi pasif adalah perpindahan zat – zat mengikuti
aliran perbedaan konsentrasi, dan tidak memerlukan energi.
2.Osmosis
3
Osmosis
adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan
pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi
yang lebih encer. Osmosis akan berhenti apabila konsentrasi kedua zat sama (isotonis).
Misalnya, sel darah merah ditempatkan di lauran yang lebih encer maka air akan
akan masuk ke dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah akan menggembung
atau pecah. Namun kalau darah ditempatkan di larutan yang lebih pekat, misalkan
garam, maka sel darah merah akan mengkerut (lisis) karena air di dalam darah
akan tersedot keluar.
Dalam Osmosis
molekul yang masuk akan menambah volume dan tekanan, tekanan ini disebut
tekanan osmosis karena ditimbulkan oleh pergerakan air dengan cara osmosis.
Pergerakan air dalam sistem osomosis dikendalikan energi bebas pelarut. Sehingga
makin pekat larutan, makin kecil energi bebas. Air bergerak dari larutan yang
berenergi bebas lebih besar atau encer ke
yang lebih pekat. Tekanan Osmosis terhadap dinding sel dinamakan tekanan
turgor. Peristiwa Osmosis dapat juga terjadi pada saat kentang direndam dalam
larutan gula 30% dan 5% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari
sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena
sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Lihat gambar
berikut.
4

Perhatikan apa yang terjadi jika sel hewan
dan sel tumbuhan direndam dalam larutan hipertonis atau hipotonis.
Peristiwa ini berakibat pada
tiga hal, yaitu:
- Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek
- Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
- Kelunakkan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
3. Difusi
Jika kita
menuang setetes tinta ke dalam botol berisi air bening, dalam waktu singkat
tinta akan menyebar ke seluruh bagian air . Itu merupakan salah satu peristiwa
difusi. Jadi
5
difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Gerak difusi termasuk pasif jadi
tidak perlu energi. Proses difusi terjadi karena gerak acak molekul yang
berdifusi. Semua sel pindah dengan melakukan difusi melalui membran sel.
Syaratnya yaitu partikelnya sederhana, berukuran kecil, dan dapat larut dalam
air ataupun lemak. Jadi kalau cairan di sekeliling sel punya konsentrasi tinggi
dibanding di dalam sel, secara otomatis molekul dari cairan disekeliling
membran sel bisa berdifusi ke dalam sel.
Difusi
berjalan lambat, dan diatara tiga jenis zat cair, padat, dan gas, molekul gas
yang paling mudah berdifusi. Adapun yang mempengaruhi kecepatan difusi yaitu
jarak, area, dan struktur tempat terjadi difusi. Membran memiliki dua lapis
lemak yang merupakan penghalang molekul besar, maka dari itu molekul sering
melewati membran dengan cara difusi dengan bantuan protein membran khusus.
Prosesnya disebut difusi Fasilitatif. Protein yang membantu punya molekul besar
dan bersifat hidrofilik. Proteinya yaitu Protein kanal dan pembawa. Kecepatan
difusi ini tergantung pada perbedaan konsentrasi dan jumlah protein yang
membantu, contoh difusi yaitu difusi ADP ke dalam dan difusi ATP keluar dari
mitokondria atau transpor glukosa delam sel darah merah.
4. Endositosis dan
Eksositosis
Endositosis
dan eksositosis adalah cara molekul besar melintasi membran. Cara ini dibantu
oleh lipidbilayer, yaitu dengan cara menyelubungi partikel sehingga sel yang
tadinya terdapat dilur akan masuk kedalam. Endositosis terdiri atas dua macam,
yaitu fagositosis (penelanan bulat”) dan pinositosis (penelanan cair). Eksositosis
yaitu penyelubungan partikel yang kaan dibuang dengan membran lipid bilayer.
Kemudian membran yang menyelubungi
6
partikel akan
bergabung dengan membran sel, sehingga partikel di dalamnya akan dibebaskan
keluar. Eksositosis digunakan untuk menyekresi sekres. Seperti insulin atau
neurotransmitter dari neuron.
7
BAB
III
METODOLOGI
1. Alat dan Fungsinya
Dalam
kegiatan praktikum, tentunya tidak lepas dari sebuah alat untuk menunjang
kelangsungan dan keberhasilan untuk meneliti sebuah objek, serta untuk menambah
keakuratan dalam memberikan diagnosa – diagnosa. Oleh karena itu, terdapat
beberapa alat yang digunakan saat kegiatan praktikum biologi, yaitu:
1) 2
gelas beker berfungsi untuk wadah ukur larutan gula dan air bening yang akan
diisi kentang.
2) Cutter
atau silet berfungsi untuk memotong kentang menjadi bentuk kubus.
3) Penggaris
berfungsi untuk mengukur kentang sama panjang.
4) Stopwatch
berfungsi untuk menandai waktu setiap 5 menit.
5) Sendok
berfungsi untuk mengangkat potongan kentang.
2. Bahan dan Fungsinya
Dari
sebuah penelitian praktikum, diharapkan dapat memberikan hasil yang akurat, dan
keakuratan dari hasil penelitian sangat mustahil didapatkan apabila tidak
adanya bahan yang digunakan untuk meneliti. Oleh karena itu, terdapat beberapa
bahan yang digunakan untuk meneliti, yaitu :
1) Kentang
berfungsi sebagai objek pengamatan osmosis.
2) Gula
berfungsi sebagai zat pelarut, larutan gula tersebut akan dijadikan sebagai
larutan pembanding dengan air bening.
8
3. Cara Kerja
Untuk
mendapatkan hasil yang sempurna dan akurat dalam sebuah penelitian maka
diperlukan langkah – langkah untuk meneliti, langkah – langkah tersebut yaitu :
1) Memotong
kentang menggunakan silet/kater menjadi bentuk kubus yang masing – masing
berukuran PxLxT=1x1x1
2) Menyiapkan
2 gelas beker 200 ml, diberi kode A dan Kode B dengan keterangan A = air murni
(hipotonik), B=air gula (hipertonis).
3) Masukkan
larutan gula dan air bening kedalam gelas ukur.
4) Masukkan
3 buah kentang yang telah dipotong – potong menjadi bentuk kubus pada setiap
gelas beker.
5) Pada
setiap interval 5 menit kentang dikeluarkan satu persatu dan diukur panjang,
lebar dan tingginya, sampai 25 menit.
6) Ukur
irisan kubus dari ukuran awal baik dari gelas A/B.
7) Hitung
jarak rata – rata selama 25 menit.
9
BAB
IV
PEMBAHASAN
1.
Data Hasil Pengamatan/Praktikum
Dari praktikum
biologi tentang osmosis, terdapat hasil pengamatan dalam bentuk tabel sebagai
berikut :
NO.
|
Gelas
|
Konsentrasi
|
Jarak Larutan (cm) pada menit ke
|
Rata-rata
|
|||||
0’
|
5’
|
10’
|
15’
|
20’
|
25’
|
||||
1
|
A
|
0%
|
1
|
1
|
1
|
1,1
|
1,2
|
1,3
|
1,12
|
2
|
B
|
10%
|
1
|
1
|
1
|
0,9
|
0,8
|
0,7
|
0,88
|
2.
Hasil Diskusi
Soal
dan Jawaban :

a. Gelas
beker A (air murni)
ü Kentang
yang diamati mengalami pengembangan
Mengapa demikian?
ü Karena
konsentrasi pada air bening lebih rendah dari konsentrasi pada kentang,
sehingga air bening masuk kedalam kentang dan kemudian kentang mengalami
pengembangan yang disebut dengan proses endosmosis.
10
b. Gelas
beker B (air gula)
ü Kentang
yang diamati mengalamai penyusutan.
Mengapa demikian?
ü Karena
konsentrasi pada larutan gula lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi pada
kentang, sehingga air dalam kentang keluar dan bercampur dengan larutan gula
dan kemudian kentang mengalamai penyusutan (lisis) yang disebut proses
eksosmosis.
11
BAB
V
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari hasil uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pergerakan molekul air dari konsentrasi air yang tinggi
(hipertonis) menuju konsentrasi air yang rendah (hipotonis) melalui membran
selektif permeabel (semi-permeabel) di sebut dengan osmosis. Peristiwa osmosis
terjadi dalam sel , bila konsentrasi air
dalam sel tinggi , air akan masuk sel dan akan terjadi endosmosis. Hal ini dapat
menyebabkan pemecahkan sel (lisis).
Apabila konsentrasi air di luar sel lebih tinggi air dalam sel akan
keluar dan terjadi eksosmosis, yang dapat mengakibatkan pengkerutan pada sel
(lisis).
2.
Saran-saran
Sebaiknya guru menegur siswa yang ramai
dan berbicara yang tidak penting, agar
suasana dalam labolatorium biologi saat praktikum lebih kondusif, sehingga
lebih berkonsentrasi dan hasil penelitianpun lebih akurat.
Bagi siapapun yang masuk laboratorium
jangan sampai melakukan tindakan yang tidak etis, misalnya merusak alat lab, membuang
sampah sembarangan, dan bicara yang tidak penting saat praktikum, serta
melakukan tindakan – tindakan yang konyol lainnya.
12
DAFTAR
PUSTAKA
W.J.S. Poerwadarminta.
1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia,
PN. Balai Pustaka. Jakarta:
Erlangga.
S. Wojowasito dan Tito
Wasito W. Kamus Lengkap Bahasa Inggris – Indonesia.
Jakarta :
Erlangga.
WWW. Pengertian Osmosis
dan Difusi. Com
WWW. Pengertian
Transportasi Aktif dan Pasif. Com
WWW. Pengertian
Endositosis dan Eksositosis. Com
13
LAMPIRAN
– LAMPIRAN
14