Kamis, 01 November 2012

belajar tentang osmosis



KATA PENGANTAR

Segala puji selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “OSMOSIS”
Penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai laporan praktikum biologi dan untuk menambah koleksi perpustakaan SMAN 1 Cerme, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan karya tulis ilmiah, dan juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembelajaran mengenai osmosis. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada ;
1.      Bapak Drs. Adik Mulyo, M.M Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cerme yang telah memfasilitasi kegiatan belajar kami.
2.      Ibu Nurul Qomaroh, S.pd sebagai wali kelas XI–IPA 4 yang telah memberikan
bimbingan dan motivasinya kepada kami.
3.      Ibu Lina S.pd sebagai guru biologi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kami.
4.      Ayah dan ibu tercinta, yang selalu memberikan dorongan semangat dan bimbingannya, serta memfasilitasi kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
5.      Teman – teman yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
6.      Pembina perpustakaan SMA Negeri 1 Cerme.
7.      Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini.
Tentu saja makalah ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Gresik, 11 September 2012
                                                                                                            Penulis
i
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang

                Osmosis adalah pergerakan molekul  air dari konsentrasi air yang tinggi (hipertonis) menuju konsentrasi air yang rendah (hipotonis) melalui membran selektif permeabel (semipermeabel). Osmosis tidak hanya terajadi pada tumbuhan, tetapi juga terjadi pada manusia, contohnya saat kita mengambil oksigen dari udara (bernafas), proses bernafas yang kita lakukan tiap detik termasuk osmosis. Kita patut mensyukuri atas karunia  yang di berikan oleh Allah kepada kita berupa oksigen Yang kita hirup selama ini. Osmosis sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa adanya osmosis manusia tidak akan bisa bernafas.
   Dalam kegiatan pembelajaran biologi tentunya tidak lepas dari kegiatan praktikum yang bertujuan untuk memantapkan materi yang berupa teori yang telah diberikan di kelas dan juga menambah nilai praktek serta mengasah kemampuan siswa untuk memanifestasikan teori yang pernah dipahami sebelumnya. Oleh sebab itu, makalah ini dibuat dengan sebaik – baiknya sebagai bentuk laporan praktikum osmosis pada kentang, sehingga dapat dijadikan refrensi dan pelengkap tambahan selain dari buku paket ataupun LKS. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa rendahnya kebiasaan membaca di Indonesia yang salah satunya disebabkan oleh tebalnya buku paket dan banyaknya materi yang dibaca oleh siswa, oleh sebab itu, makalah ini dibuat dengan bahasa yang sederhana dan komunikatif dalam bentuk ringkasan dari buku panduan agar pembaca lebih mudah untuk memahaminya. Makalah ini dibuat sebagai hasil penelitian terjadinya osmosis pada kentang dan dapat dijadikan sebagai nilai tambah serta dapat meningkatkan jiwa penelitian kita.
1

2. Tujuan
            Pembuatan makalah ini, tentunya tidak lepas dari sebuah tujuan. Dari kegiatan praktikum yang telah kami lakukan, kami mengamati dan mempelajari tentang osmosis. Oleh karena itu, kami ingin menginplementasikan apa yang kami peroleh dari praktikum. Dari hal tersebut di atas, maka penulisan makalah ini memiliki tujuan, yaitu:
1)      Dapat mengetahui tentang pengertian osmosis.
2)      Dapat mengetahui pengertian tentang endosmosis dan eksosmosis.
3)      Dapat mengetahui pengertian tentang hipertonis dan hipotonis.
4)      Dapat dijadikan referensi untuk pembuatan karya ilmiah.
5)      Untuk memenuhi tugas biologi dan untuk menambah nilai.
3. Waktu dan Tempat
            Dalam sebuah pelajaran biologi, tentunya tidak lepas dari kegiatan praktikum. Yang bertujuan untuk memantapkan materi yang berupa teori yang telah diberikan di kelas dan mengasah kemampuan untuk memanifestasikan teori yang telah dipahami sebelumnya. Oleh karena itu, pada hari Rabu, 5 September 2012 kami melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium biologi SMA Negeri 1 Cerme.




2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Transportasi Aktif dan Transportasi Pasif
            Transportasi aktif adalah perpindahan zat melalui membran semi permiabel dari tempat yang konsentrasi zatnya rendah ke tempat yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan enzim ATP dan enzim pengangkut. Pompa ATP adalah pergerakan molekul zat melewati membran dengan menggunakan energi. Sumbernya dari energi metabolik yang dihasilkan dalam bentuk ATP. Selain butuh energi, transpor aktif juga butuh protein membran sebagai pembawa. Kelebihan transpor aktif yaitu bisa mengangkut molekul yang besar, dan zat yang diangkut dapat ditimbun dalam sel. Sedangkan kalau transportasi pasif adalah perpindahan zat – zat mengikuti aliran perbedaan konsentrasi, dan tidak memerlukan energi.
2.Osmosis
osmosis

3
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.  Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Osmosis akan berhenti apabila konsentrasi kedua zat sama (isotonis). Misalnya, sel darah merah ditempatkan di lauran yang lebih encer maka air akan akan masuk ke dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah akan menggembung atau pecah. Namun kalau darah ditempatkan di larutan yang lebih pekat, misalkan garam, maka sel darah merah akan mengkerut (lisis) karena air di dalam darah akan tersedot keluar.
Dalam Osmosis molekul yang masuk akan menambah volume dan tekanan, tekanan ini disebut tekanan osmosis karena ditimbulkan oleh pergerakan air dengan cara osmosis. Pergerakan air dalam sistem osomosis dikendalikan energi bebas pelarut. Sehingga makin pekat larutan, makin kecil energi bebas. Air bergerak dari larutan yang berenergi bebas lebih besar atau encer ke  yang lebih pekat. Tekanan Osmosis terhadap dinding sel dinamakan tekanan turgor. Peristiwa Osmosis dapat juga terjadi pada saat kentang direndam dalam larutan gula 30% dan 5% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Lihat gambar berikut.


4
osmosis
Perhatikan apa yang terjadi jika sel hewan dan sel tumbuhan direndam dalam larutan hipertonis atau hipotonis.
Peristiwa ini berakibat pada tiga hal, yaitu:
  1. Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek
  2. Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
  3. Kelunakkan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
3. Difusi
Jika kita menuang setetes tinta ke dalam botol berisi air bening, dalam waktu singkat tinta akan menyebar ke seluruh bagian air . Itu merupakan salah satu peristiwa difusi. Jadi
5
difusi adalah  peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Gerak difusi termasuk pasif jadi tidak perlu energi. Proses difusi terjadi karena gerak acak molekul yang berdifusi. Semua sel pindah dengan melakukan difusi melalui membran sel. Syaratnya yaitu partikelnya sederhana, berukuran kecil, dan dapat larut dalam air ataupun lemak. Jadi kalau cairan di sekeliling sel punya konsentrasi tinggi dibanding di dalam sel, secara otomatis molekul dari cairan disekeliling membran sel bisa berdifusi ke dalam sel.
Difusi berjalan lambat, dan diatara tiga jenis zat cair, padat, dan gas, molekul gas yang paling mudah berdifusi. Adapun yang mempengaruhi kecepatan difusi yaitu jarak, area, dan struktur tempat terjadi difusi. Membran memiliki dua lapis lemak yang merupakan penghalang molekul besar, maka dari itu molekul sering melewati membran dengan cara difusi dengan bantuan protein membran khusus. Prosesnya disebut difusi Fasilitatif. Protein yang membantu punya molekul besar dan bersifat hidrofilik. Proteinya yaitu Protein kanal dan pembawa. Kecepatan difusi ini tergantung pada perbedaan konsentrasi dan jumlah protein yang membantu, contoh difusi yaitu difusi ADP ke dalam dan difusi ATP keluar dari mitokondria atau transpor glukosa delam sel darah merah.
4. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis dan eksositosis adalah cara molekul besar melintasi membran. Cara ini dibantu oleh lipidbilayer, yaitu dengan cara menyelubungi partikel sehingga sel yang tadinya terdapat dilur akan masuk kedalam. Endositosis terdiri atas dua macam, yaitu fagositosis (penelanan bulat”) dan pinositosis (penelanan cair). Eksositosis yaitu penyelubungan partikel yang kaan dibuang dengan membran lipid bilayer. Kemudian membran yang menyelubungi
6
partikel akan bergabung dengan membran sel, sehingga partikel di dalamnya akan dibebaskan keluar. Eksositosis digunakan untuk menyekresi sekres. Seperti insulin atau neurotransmitter dari neuron.














7
BAB III
METODOLOGI
1. Alat dan Fungsinya
Dalam kegiatan praktikum, tentunya tidak lepas dari sebuah alat untuk menunjang kelangsungan dan keberhasilan untuk meneliti sebuah objek, serta untuk menambah keakuratan dalam memberikan diagnosa – diagnosa. Oleh karena itu, terdapat beberapa alat yang digunakan saat kegiatan praktikum biologi, yaitu:
1)      2 gelas beker berfungsi untuk wadah ukur larutan gula dan air bening yang akan diisi kentang.
2)      Cutter atau silet berfungsi untuk memotong kentang menjadi bentuk kubus.
3)      Penggaris berfungsi untuk mengukur kentang sama panjang.
4)      Stopwatch berfungsi untuk menandai waktu setiap 5 menit.
5)      Sendok berfungsi untuk mengangkat potongan kentang.
2. Bahan dan Fungsinya
Dari sebuah penelitian praktikum, diharapkan dapat memberikan hasil yang akurat, dan keakuratan dari hasil penelitian sangat mustahil didapatkan apabila tidak adanya bahan yang digunakan untuk meneliti. Oleh karena itu, terdapat beberapa bahan yang digunakan untuk meneliti, yaitu :
1)      Kentang berfungsi sebagai objek pengamatan osmosis.
2)      Gula berfungsi sebagai zat pelarut, larutan gula tersebut akan dijadikan sebagai larutan pembanding dengan air bening.


8
3. Cara Kerja
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna dan akurat dalam sebuah penelitian maka diperlukan langkah – langkah untuk meneliti, langkah – langkah tersebut yaitu :
1)      Memotong kentang menggunakan silet/kater menjadi bentuk kubus yang masing – masing berukuran PxLxT=1x1x1
2)      Menyiapkan 2 gelas beker 200 ml, diberi kode A dan Kode B dengan keterangan A = air murni (hipotonik), B=air gula (hipertonis).
3)      Masukkan larutan gula dan air bening kedalam gelas ukur.
4)      Masukkan 3 buah kentang yang telah dipotong – potong menjadi bentuk kubus pada setiap gelas beker.
5)      Pada setiap interval 5 menit kentang dikeluarkan satu persatu dan diukur panjang, lebar dan tingginya, sampai 25 menit.
6)      Ukur irisan kubus dari ukuran awal baik dari gelas A/B.
7)      Hitung jarak rata – rata selama 25 menit.    







9
BAB IV
PEMBAHASAN

1. Data Hasil Pengamatan/Praktikum
            Dari praktikum biologi tentang osmosis, terdapat hasil pengamatan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
NO.
Gelas
Konsentrasi
Jarak Larutan (cm) pada menit ke
Rata-rata
0’
5’
10’
15’
20’
25’
1
A
0%
1
1
1
1,1
1,2
1,3
1,12
2
B
10%
1
1
1
0,9
0,8
0,7
0,88

2. Hasil Diskusi
Soal dan Jawaban :
*      Apa yang terjadi pada kentang dalam :
a.       Gelas beker A (air murni)
ü  Kentang yang diamati mengalami pengembangan
       Mengapa demikian?
ü  Karena konsentrasi pada air bening lebih rendah dari konsentrasi pada kentang, sehingga air bening masuk kedalam kentang dan kemudian kentang mengalami pengembangan yang disebut dengan proses endosmosis.
10

b.      Gelas beker B (air gula)
ü  Kentang yang diamati mengalamai penyusutan.
      Mengapa demikian?
ü  Karena konsentrasi pada larutan gula lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi pada kentang, sehingga air dalam kentang keluar dan bercampur dengan larutan gula dan kemudian kentang mengalamai penyusutan (lisis) yang disebut proses eksosmosis.











11
BAB V
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dari hasil uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pergerakan molekul air dari konsentrasi air yang tinggi (hipertonis) menuju konsentrasi air yang rendah (hipotonis) melalui membran selektif permeabel (semi-permeabel) di sebut dengan osmosis. Peristiwa osmosis terjadi dalam sel ,  bila konsentrasi air dalam sel tinggi , air akan masuk sel dan akan terjadi endosmosis. Hal ini dapat menyebabkan pemecahkan sel (lisis).  Apabila konsentrasi air di luar sel lebih tinggi air dalam sel akan keluar dan terjadi eksosmosis, yang dapat mengakibatkan pengkerutan pada sel (lisis).
2.      Saran-saran
Sebaiknya guru menegur siswa yang ramai dan berbicara yang tidak penting, agar  suasana dalam labolatorium biologi saat praktikum lebih kondusif, sehingga lebih berkonsentrasi dan hasil penelitianpun lebih akurat.
Bagi siapapun yang masuk laboratorium jangan sampai melakukan tindakan yang tidak etis, misalnya merusak alat lab, membuang sampah sembarangan, dan bicara yang tidak penting saat praktikum, serta melakukan tindakan – tindakan yang konyol lainnya.




12
DAFTAR PUSTAKA

W.J.S. Poerwadarminta. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka. Jakarta: 
         Erlangga.
S. Wojowasito dan Tito Wasito W. Kamus Lengkap Bahasa Inggris – Indonesia. Jakarta :
         Erlangga.
WWW. Pengertian Osmosis dan Difusi. Com
WWW. Pengertian Transportasi Aktif dan Pasif. Com
WWW. Pengertian Endositosis dan Eksositosis. Com

















13













LAMPIRAN – LAMPIRAN












14