MAKALAH
LAPORAN HASIL
PENELITIAN TENTANG
SEL TUMBUHAN DAN
SEL HEWAN
OLEH
:
1.
ANDRIANY FRANSISKA
2.
DIKEY PUTRA UTAMA
3.
LILIYANTY CHAHYA N.
4.
JESSICA EVRITANOLA
5.
RIKA AGUSTINA
6.
YULIA TRI ARIANDANI
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN GRESIK
SMA NEGERI 1
CERME – GRESIK
2012 – 2013
KATA
PENGANTAR
Segala
puji selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “ SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN”
Penulisan
makalah ini dimaksudkan sebagai laporan praktikum biologi dan untuk menambah
koleksi perpustakaan SMAN 1 Cerme, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi
dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Juga dapat dijadikan acuan untuk
pembelajaran mengenai sel tumbuhan dan sel hewan. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terimakasih kepada ;
1. Bapak
Drs. Adik Mulyo, M.M Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cerme yang telah memfasilitasi
kegiatan belajar kami.
2. Ibu
Nurul Qomaroh, S.pd sebagai wali kelas XI–IPA 4 yang telah memberikan bimbingan
dan motivasinya kepada kami.
3. Ayah
dan ibu tercinta, yang selalu memberikan dorongan semangat dan bimbingannya,
serta memfasilitasi kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan.
4. Teman
– teman yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
5. Pembina
perpustakaan SMA Negeri 1 Cerme.
6. Semua
pihakyang telah membantu terselesainya laporan ini.
Tentu
saja makalah ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran demi
kebaikan dan kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Gresik, 23 Juli 2012
Penulis
i
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR
ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG...............................................................................................1
1.2 TUJUAN....................................................................................................................2
1.3 WAKTU
DAN TEMPAT..........................................................................................2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 SEJARAH DAN PENGERTIAN
SEL......................................................................3
2.2 TIPE SEL...................................................................................................................7
2.3 BAGIAN – BAGIAN SEL DAN
FUNGSINYA.......................................................9
2.4 PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL
TUMBUHAN........................................12
2.5 KLASIFIKASI BAWANG
MERAH......................................................................12
BAB III
METODOLOGI
3.1 ALAT DAN
FUNGSINYA.....................................................................................13
3.2 BAHAN DAN
FUNGSINYA................................................................................13
3.3 CARA
KERJA........................................................................................................14
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 DATA HASIL
PENGAMATAN............................................................................15
4.1.1 GAMBAR SEL BAWANG
MERAH.....................................................15
4.1.2 GAMBAR SEL MUKOSA
PIPI.............................................................15
4.2 HASIL
DISKUSI....................................................................................................16
BAB V PENUTUP
5.1
KESIMPULAN........................................................................................................18
5.2 SARAN –
SARAN..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................19
LAMPIRAN –
LAMPIRAN......................................................................................................20
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sel
merupakan awal dari bentuk manusia yang paling kecil setelah molekul, yang
diciptakan oleh Allah untuk mengawali terbentuknya bagian – bagian tubuh
makhluk hidup lainnya. Sel diciptakan dengan bentuk yang sebaik – baiknya, oleh
karena itu hendaknya kita tahu seperti apa bentuknya sel yang telah diciptakan oleh
Allah. Sehingga, kita dapat meningkatkan iman, karena Allahlah maha pencita
dari yang terkecil ( sel ), saampai yang terbesar ( alam semesta ). Dari uraian
diatas, maka dilaksanakanlah kegiatan praktikum yang dilanjutkan dengan
pembuatan makalah sebagai bentuk laporan
dari praktikum tersebut.
Kegiatan
sekolah tentunya tak lepas dari kegiatan praktikum, yang bertujuan untuk
memantapkan materi yang berupa teori yang telah diberikan di kelas, dan juga
menambah nilai praktik, serta mengasah kemampuan siswa untuk memanifestasikan
teori yang telah dipahami sebelumnya. Oleh sebab itu, makalah ini dibuat
sebagai bentuk laporan praktikum mengenai materi tentang struktur sel hewan dan
struktur sel tumbuhan sehingga dapat dijadikan referensi dan pelengkap tambahan
selain dari buku paket ataupun LKS. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa
minimnya kebiasaan membaca di Indonesia yang salah satunya disebabkan karena tebalnya
buku paket dan banyaknya materi yang akan dibaca oleh siswa. Oleh sebab itu,
makalah ini dibuat dengan sebaik – baiknya dengan bahasa yang komunikatif dan
mudah dipahami dalam bentuk ringkasan dari buku paket agar pembaca lebih mudah
dalam memahami materi tentang struktur sel hewan dan struktur sel tumbuhan. Selain
itu, makalah ini dibuat sebagai hasil penelitian terhadap sel hewan dan sel
tumbuhan yang dapat dijadikan nilai tambah, selain nilai teori. Serta dapat
meningkatkan atau mengasah jiwa ilmuan kita.
1
2.
Tujuan
Pembuatan makalah ini, tentunya
tidak lepas dari sebuah tujuan. Dari kegiatan praktikum yang telah kami
lakukan, kami mengamati dan mempelajari tentang struktur sel tumbuhan dan
struktur sel hewan. Oleh karena itu, kami ingin menginplementasikan apa yang
kami peroleh dari praktikum. Dari hal tersebut di atas, maka penulisan makalah
ini memiliki tujuan, yaitu:
1) Dapat
mengetahui perbedaan struktur sel tumbuhan dan sel hewan.
2) Dapat
mengetahui persamaan struktur sel tumbuhan dan sel hewan.
3) Mendeskripsikan
struktur sel tumbuhan.
4) Mendeskripsikan
struktur sel hewan.
5) Dapat
dijadikan referensi untuk pembuatan karya ilmiah.
6) Untuk
memenuhi tugas biologi dan untuk menambah nilai.
2. Waktu dan Tempat
Dalam sebuah pelajaran biologi,
tentunya tidak lepas dari kegiatan praktikum. Yang bertujuan untuk memantapkan
materi yang berupa teori yang telah diberikan di kelas dan mengasah kemampuan
untuk memanifestasikan teori yang telah dipahami sebelumnya. Oleh karena itu,
pada hari Rabu, 18 Juli 2012 kami melaksanakan kegiatan praktikum di
laboratorium biologi SMA Negeri 1 Cerme.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Sejarah dan Pengertian Sel
Pada
tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang – ruang kosong yang dibatasi
dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang – ruang kosong
tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke
merupakan sel – sel gabus yang telah mati. Perhatikan Gambar 1.1. Sejak
penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang
sel.
Ilmuwan
Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek (1632–1723) merancang sebuah mikroskop
kecil berlensa tunggal. Lihat Gambar 1.2. Mikroskop itu digunakan untuk
mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak – gerak di
dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie Van Leeuwenhoek merupakan
orang pertama yang menemukan sel hidup.
3
Gambar
1.2 Mikroskop Leeuwenhoek
Perkembangan
penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah
kemudian lahir teori – teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai
berikut:
a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural
Makhluk Hidup
Teori
ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor Schwan
(1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan
pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor
Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka
menarik kesimpulan sebagai berikut.
1)
Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
2)
Sel merupakan unit struktural terkecil
pada makhluk hidup.
3) Organisme
bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari
satu sel disebut organisme bersel banyak.
b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max
Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik
kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan
bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi – reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan
hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan
fungsional kehidupan.
c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph
Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis
cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya).
4
d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup
Ilmu
pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit – unit penurunan sifat yang
terdapat dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang
merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel
merupakan unit hereditas makhluk hidup.
Penemuan – penemuan yang mendukung perkembangan
teori sel sebagai berikut:
1) Robert
Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan benda kecil terapung dalam cairan
sel yang ia sebut nukleus.
2) Felix
Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang
sekarang disebut protoplasma.
3) Johanes
Purkinye (1787–1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk
menamai bahan embrional sel telur.
Pengertian Sel dan Teori Mengenai Sel
Anda
pernah mempelajari sel sebagai penyusun tubuh tumbuhan. Sel – sel apa sajakah
yang menyusun tumbuhan dan apakah fungsi masing – masing sel itu?
Pengertian Sel
Jika
dilihat sekilas di bawah mikroskop, tampak bentuk sel itu kaku dan seperti
benda mati. Akan tetapi ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, di dalam sel
terjadi segala proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari –
hari itu terjadi pada tingkat sel. Ini dapat digambarkan dengan kegiatan kita
sehari – hari, misalnya ketika kita melakukan aktivitas membaca buku. Sel – sel
apa sajakah yang bekerja saat kita melakukan aktivitas itu? Sel – sel
tubuh yang bekerja antara lain sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan
kita bisa memegang buku. Selain itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja
menerima bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel otak akan menerjemahkan
sehingga menghasilkan suatu pengertian.
Berdasarkan
gambaran tersebut dapat kita ketahui bahwa sel itu hidup dan saling bekerja
sama satu dengan yang lain untuk melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut
5
menunjukkan
bahwa tubuh manusia tersusun atas kumpulan sel – sel. Sel – sel
berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringan – jaringan akan
menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ – organ
tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem. Sistem
organ inilah yang akan membentuk organisme baru. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa sel merupakan
tingkatan terendah dari organisme kehidupan.
Beberapa Teori Mengenai Sel
Beberapa
ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel
diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat
struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti
berikut.
1. Robert Hooke (1635 – 1703)
Ia
mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat rongga – rongga yang dibatasi oleh dinding
tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan
terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2. Schleiden (1804 – 1881) dan T. Schwann (1810 – 1882)
Mereka
mengamati sel – sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan
penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan
bahwa banyak sel yang ada pada tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa
satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap
hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga
tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil
dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya
menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
6
3. Robert Brown
Pada
tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan
melihat benda kecil yang terapung – apung dalam sel yang kemudian diberi nama
inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu
terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk
mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada
tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes
Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama
protoplasma.
5. Max Schultze (1825-1874)
Ia
menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar – dasar fisik kehidupan.
Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa
ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
1) Sel
merupakan unit struktural makhluk hidup.
2) Sel
merupakan unit fungsional makhluk hidup.
3) Sel
merupakan unit reproduksi makhluk hidup.
4) Sel
merupakan unit hereditas.
Beberapa
teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua
proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
2. Tipe Sel
Sel
adalah unit terkecil dari struktur kehidupan. Dari Bakteri Uniseluler hingga
organisme Multiseluler yang cukup kompleks, tersusun atas sel. kali ini artikel
e-Learning Biologi akan membahas tentang komponen dasar penyusun makhluk hidup
Sel
terdiri dari dua Tipe, Eukariot dan Prokariot. Dinamai Eukariot karena sel ini
memiliki selubung nukleus (intisel). Sebuah nukleus berisi DNA dan dilapisi
oleh membran yang memisahkannya dengan bagian sel lainnya. Sedangkan sel
prokariot tidak memiliki
7
selubung
nukleus, sehingga kumpulan DNA tidak terpisah dengan bagian sel lainnya.
Dalam sistem tiga Domain, Prokariot terdiri dari Arkaea dan Bakteria. Eukariot terdiri dari Hewan, Tumbuhan, Fungi dan Protista. Sel eukariot lebih kompleks dan berukuran lebih besar dibanding dengan sel prokatiot. Rata – rata sel eukariot berukuran 10 kali lebih besar dibanding dengan sel prokariotik. Sel Eukariot berkembang biak melalu dua cara yaitu mitosis dan meiosis, sedangkan sel prokariot berkembangbiak dengan melakukan pembelahan biner. selama melakukan pembelahan biner, molekul DNA melakukan peplikasi sel induk dan kemudian membentuk dua sel anakan identik.
Dalam sistem tiga Domain, Prokariot terdiri dari Arkaea dan Bakteria. Eukariot terdiri dari Hewan, Tumbuhan, Fungi dan Protista. Sel eukariot lebih kompleks dan berukuran lebih besar dibanding dengan sel prokatiot. Rata – rata sel eukariot berukuran 10 kali lebih besar dibanding dengan sel prokariotik. Sel Eukariot berkembang biak melalu dua cara yaitu mitosis dan meiosis, sedangkan sel prokariot berkembangbiak dengan melakukan pembelahan biner. selama melakukan pembelahan biner, molekul DNA melakukan peplikasi sel induk dan kemudian membentuk dua sel anakan identik.
Eukariot
dan prokariot memperoleh energi dengan melakukan respirasi selular. Respirasi
seluler melalui tiga tahapan utama, yaitu glikolisis, siklus asam sitrat, dan
transport elektron. pada sel eukariot respirasi seluler dilakukan oleh
mitokondria, sedangkan pada sel prokariot fungsi ini terjadi didalam
sitoplasma.
Ada
beberapa struktur yang membedakan antara sel eukariot dan sel prokariot,
berikut adalah tabel perbedaan antara sel prokariot dan sel eukariot.
8
3. Bagian – Bagian Sel dan
Fungsinya
Gambar sel hewan
1. Membran
Plasma
Tersusun atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein).
Fungsinya yaitu melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai
penerima rangsang dari luar.
2. Cilia
Cilia (tunggalnya cilium) dan flagela (tunggalnya flagelum)
adalah alat atau mesin pergerakan sel, yang muncul dari suatu sel tertentu.
3. Retikulum
Endoplasama
Yaitu struktur berbentuk benang – benang yang bermuara di
inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu, RE. Granuler (Rough E.R) dan RE.
Agranuler (Smooth E.R). Fungsi R.E. adalah sebagai alat transportasi zat – zat di dalam
sel itu sendiri. Struktur R.E hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
4.
Mitokondria
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis
membran. Lapisan dalamnya berlekuk – lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi
mitokondria adalah sebagai pusat
9
respirasi
seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi). karena itu mitokondria diberi
julukan “The Power House”. Mitokondria (bentuk tunggalnya adalah
mitokondrion) adalah organel yang mengubah energi kimia menjadi energi yang
lain.
5. Mikrofilamen
Mikrofilamen Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih
lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin
(seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
6. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan
penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzimnya itu bernama Lisozym.
7.
Peroksisom
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa
berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan
katalase (banyak disimpan dalam sel – sel hati).
8. Ribosom
Fungsi dari ribosom adalah tempat sintesis protein. Struktur
ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
9.
Sentriol / Sentrosom
Struktual" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom) Organel ini
dihubungkan dengan fungsi
10
ekskresi
sel. Badan golgi berfungsi Membentuk
kantung (vesikula) untuk sekresi.
12.
Nukleus
Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas
(kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang
mengatur sintesis protein.
13.
Vakuola
Vakuola organel mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi
berbeda-beda. Fungsi vakuola berhubungan dengan fungsi lisosom. Pada sel
tanaman vakuola pusat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, berperanan dalam
pertumbuhan sel dan berfungsi sebagai lisosom besar. Pada protista vakuola
kontraktil berfungsi sebagai pengatur air.
Gambar sel tumbuhan
Adapun organela tumbuhan yang
berbeda dengan hewan akan dijelaskan sebagai berikut:
1.
Dinding Sel
Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk melindungi,
mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara berlebihan.
Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan tumbuhan dapat berdiri tegak melawan
gravitasi bumi.
11
2.
Kloroplas
Kloroplas merupakan organel sel bermembran yang hanya
ditemukan pada sel tumbuhan. Organel ini mengandung pigmen fotosintesis yang
mampu melangsungkan proses fotosintesis.
3.
Plasmodesmata
No.
|
Sel Hewan | |
1.
|
Sel tumbuhan
lebih besar daripada sel hewan.
|
Sel hewan
lebih kecil daripada sel tumbuhan.
|
2.
|
Mempunyai
bentuk yang tetap.
|
Tidak
mempunyai bentuk yang tetap.
|
3.
|
||
4.
|
||
5.
|
||
6.
|
Menyimpan
makanan dalam bentuk biji (granul)
|
Plasmodesmata merupakan bentuk hubungan atau komunikasi
antar sel satu dengan sel tetangganya yang terjalin karena adanya juluran
membrane retikulum endoplasma sel yang satu ke sel lainnya melalui suatu celah
khusus yang terbentuk di antara kedua sel yang berhimpitan.
4. Perbedaan Sel tumbuhan dan Sel Hewan
5. Klasifikasi Bawang Merah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
Sub
Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa var. aggregatum
L.
12
BAB III
METODOLOGI
1. Alat dan Fungsinya
Dalam
kegiatan praktikum, tentunya tidak lepas dari sebuah alat untuk menunjang
kelangsungan dan keberhasilan untuk meneliti sebuah objek, serta untuk menambah
keakuratan dalam memberikan diagnosa – diagnosa. Oleh karena itu, terdapat
beberapa alat yang digunakan saat kegiatan praktikum biologi, yaitu:
1) Mikroskop
yang berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas bagian – bagian sel yang tidak
dapat dilihat oleh mata.
2) Pipet
tetes berfungsi untuk mempermudah dalam menuangkan air kedalam benda yang akan
diamati, sehingga tidak terjadi kelebihan air dalam objek.
3) Gelas
objek berfungsi untuk wadah atau tempat air untuk membasahi objek yang akan
diteliti melalui pipet tetes.
4) Kapas
/ Tissue berfungsi untuk membersihkan alat – alat dari debu, air atau kotoran
lainnya, supaya alat praktikum tetap steril dan tidak mudah rusak.
5) Cotton
budd berfungsi untuk mengambil mukosa pipi yang ada di dalam mulut.
6) Kaca
preparat adalah kaca yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan objek yang
akan diteliti.
7) Silet
berfungsi untuk mengupas bawang merah.
8) Pinset
digunakan untuk mengambil selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna putih
dari bawang merah.
2. Bahan dan Fungsinya
Dari
sebuah penelitian praktikum, diharapkan dapat memberikan hasil yang akurat, dan
keakuratan dari hasil penelitian sangat mustahil didapatkan apabila tidak
adanya bahan yang digunakan untuk meneliti.
13
Oleh
karena itu, terdapat beberapa bahan yang digunakan untuk meneliti, yaitu :
1) Bawang
merah berfungsi sebagai objek untuk mewakili sel tumbuhan untuk diteliti.
2) Aquadest
digunakan sebagai air untuk membasahi objek agar tidak mengkerut saat diteliti.
3) Mukosa
pipih berfungsi sebagai objek untuk mewakili sel hewan sebagai bahan yang akan
diteliti.
3. Cara Kerja
Untuk
mendapatkan hasil yang sempurna dan akurat dalam sebuah penelitian maka
diperlukan langkah – langkah untuk meneliti, langkah – langkah tersebut yaitu :
ΓΌ Pembuatan
Preparat Tumbuhan
1) Mengambil
selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna putih dari bawang merah dengan
menggunakan pinset.
2) Meletakkan
selaput tipis tersebut pada gelas objek.
3) Meneteskan
aquadest, kemudian menutupnya dengan gelas penutup.
4) Mengamati
di bawah mikroskop dan menggambar 2-3 sel serta memberikan keterangan dari
bagian – bagian sel yang nampak.
ΓΌ Pembuatan
Preparat Hewan
1) Menggunakan
cotton budd untuk mengorek secara perlahan – lahan bagian dalam pipi.
2) Setelah
di dapat bagian dalam mukosa pipi, kemudian meletakkannya di atas kaca
preparat.
3) Meneteskan
aquadest, kemudian menutupnya dengan gelas penutup.
4) Mengamati
di bawah mikroskop dan menggambar 2-3 sel serta memberikan keterangan dari
bagian – bagian sel yang nampak.
14
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Data Hasil Pengamatan
1) Gambar
sel bawang merah
2) Gambar
sel mukosa pipi
15
2.
Hasil Diskusi
Soal
1. Jelaskan
persamaan dan perbedaan yang terdat pada sel bawang merah dan mukosa pipi!
2. Gambarlah
dan tentukan bagian – bagian sel tumbuhan dan sel hewan!
Jawaban
1. Gambar
mukosa pipi
Gambar
bawang merah
Persamaan
|
1.
Pada pengamatan sel bawang merah dan sel
mukosa pipi yang tampak jelas adalah inti sel.
2.
Organel sel tidak dapat teramati dengan jelas
|
Perbedaan
|
3.
Sel bawang merah adalah sel tumbuhan, sel
mukosa pipi adalah sel hewan
4.
Pada pengamatan sel bawang merah tampak jelas
inti sel dan dinding sel. Sedangkan pengamatan sel mukosa pipi tampak jelas
inti sel dan membran sel.
|
16
2. Gambar
sel tumbuhan beserta bagiannya
Keterangan:
1. Kloroplas j. Sitoplasma
2. Vakuola k. Vesikel kecil bermembran
3. Nukleus l. Retikulum endoplasma kasar
a. Plasmodesmata m. Pori-pori nukleus
b. Membran plasma n. Membran inti
c. Dinding sel o. Nukleolus
d. Membran tilakoid p. Ribosom
e. Amilum q. Retikulum endoplasma halus
f. Vakuola r. Vesikel golgi
g. Tonoplas s. Badan golgi
h. Mitokondrion (mitokondria) t. Sitoskeleton
i. Peroksisoma
1. Kloroplas j. Sitoplasma
2. Vakuola k. Vesikel kecil bermembran
3. Nukleus l. Retikulum endoplasma kasar
a. Plasmodesmata m. Pori-pori nukleus
b. Membran plasma n. Membran inti
c. Dinding sel o. Nukleolus
d. Membran tilakoid p. Ribosom
e. Amilum q. Retikulum endoplasma halus
f. Vakuola r. Vesikel golgi
g. Tonoplas s. Badan golgi
h. Mitokondrion (mitokondria) t. Sitoskeleton
i. Peroksisoma
3. Gambar
sel hewan beserta bagiannya
17
BAB
V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil
uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup mempunyai sel yang
merupakan organ terkecil setelah molekul, dari sel kemudian diciptakan organ –
organ tubuh makhluk hidup lainnya, yang
akhirnya tercipta individu yang sempurna. Di dalam sel masih terdapat bagian –
bagiannya yang berbeda antara sel tumbuhan dan sel hewan. Yang membedakan
antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan adalah kalau tumbuhan memiliki
dinding sel, kloroplas, dan plasmodesmata sedangkan kalau sel hewan tidak
memiliki itu.
Selain itu juga
terdapat persamaan dan perbedaan antara sel bawang merah (sel tumbuhan) dan sel
mukosa pipi (sel hewan) yaitu, persamaannya pada pengamatan sel bawang merah dan sel mukosa pipi yang tampak
jelas adalah inti sel, Organel sel tidak dapat teramati dengan jelas. Sedangkan
kalau perbedaannya Sel bawang merah adalah sel tumbuhan, sel
mukosa pipi adalah sel hewan, pada pengamatan sel bawang merah tampak jelas
inti sel dan dinding sel. Sedangkan pengamatan sel mukosa pipi tampak jelas
inti sel dan membran sel. Dari bentuknya saat diamati dengan mikroskop, bentuk
dan bagian – bagian dari sel tumbuhan tampak jelas. Kalau sel hewan kebanyakan
bentuk dan bagian – bagian sel tidak jelas atau tidak beraturan.
2. Saran – saran
Sebaiknya guru menegur siswa yang ramai dan
bicara yang tidak penting, agar suasana dalam labolatorium biologi saat
praktikum lebih kondusif, sehingga lebih berkonsentrasi dan hasil penelitianpun
lebih akurat. Kemudian kami juga mengeluhkan alat praktikum banyak yang rusak
terutama mikroskop, supaya kedepannya diganti demi kelancaran proses belajar di
labolatorium biologi.
Bagi siapapun yang masuk
labolatorium jangan sampai melakukan tindakan yang tidak etis, misalnya merusak
alat lab, membuang sampah sembarangan, dan bicara yang tidak penting saat
praktikum, serta melakukan tindakan –
tindakan yang konyol lainnya.
18
DAFTAR
PUSTAKA
W. J. S.
Poerwadarminta, 1984, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, jakarta
1984
S. Wojowasito Prof.
Drs, dan Tito Wasito W. Drs, Kamus Lengkap Bahasa Inggris – Indonesia
Syamsuri,
Istamar. dkk. 2004. Biologi Jilid 1A Untuk SMA Kelas X Semester 1.
Jakarta: Erlangga.
Sunarto.
dkk. 1994. Ilmu Pengetahuan Alam Biologi 1A Untuk SLTP Kelas 1. Solo :
Tiga Serangkai.
Purnomo.dkk.
2006. Biologi 2a untuk kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Sunda Kelapa
Pustaka.
WWW. Struktur Sel Hewan
dan Sel Tumbuhan. Com
WWW. Perbedaan Sel
Hewan dan Sel Tumbuhan. Com
WWW. Bagian – Bagian
Sel dan Fungsinya. Com
WWW. Sejarah dan
Pengertian Sel. Com
WWW. Klasifikasi Bawang
Merah. Com
WWW. Tipe Sel. Com
19
LAMPIRAN – LAMPIRAN
20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar