Kamis, 01 November 2012

biologi tentang sel



MAKALAH

LAPORAN HASIL PENELITIAN TENTANG
SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN




OLEH :
1. ANDRIANY FRANSISKA
2. DIKEY PUTRA UTAMA
3. LILIYANTY CHAHYA N.
4. JESSICA EVRITANOLA
5. RIKA AGUSTINA
6. YULIA TRI ARIANDANI



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GRESIK
SMA NEGERI 1 CERME – GRESIK
2012 – 2013


KATA PENGANTAR

Segala puji selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN”
Penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai laporan praktikum biologi dan untuk menambah koleksi perpustakaan SMAN 1 Cerme, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Juga dapat dijadikan acuan untuk pembelajaran mengenai sel tumbuhan dan sel hewan. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada ;
1.      Bapak Drs. Adik Mulyo, M.M Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cerme yang telah memfasilitasi kegiatan belajar kami.
2.      Ibu Nurul Qomaroh, S.pd sebagai wali kelas XI–IPA 4 yang telah memberikan bimbingan dan motivasinya kepada kami.
3.      Ayah dan ibu tercinta, yang selalu memberikan dorongan semangat dan bimbingannya, serta memfasilitasi kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
4.      Teman – teman yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
5.      Pembina perpustakaan SMA Negeri 1 Cerme.
6.      Semua pihakyang telah membantu terselesainya laporan ini.
Tentu saja makalah ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


Gresik, 23 Juli 2012
                                                                                                            Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG...............................................................................................1
1.2  TUJUAN....................................................................................................................2
1.3  WAKTU DAN TEMPAT..........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
            2.1 SEJARAH DAN PENGERTIAN SEL......................................................................3
            2.2 TIPE SEL...................................................................................................................7
            2.3 BAGIAN – BAGIAN SEL DAN FUNGSINYA.......................................................9
            2.4 PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN........................................12
            2.5 KLASIFIKASI BAWANG MERAH......................................................................12
BAB III METODOLOGI
            3.1 ALAT DAN FUNGSINYA.....................................................................................13
            3.2 BAHAN DAN FUNGSINYA................................................................................13
            3.3 CARA KERJA........................................................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN
            4.1 DATA HASIL PENGAMATAN............................................................................15
                        4.1.1 GAMBAR SEL BAWANG MERAH.....................................................15
                        4.1.2 GAMBAR SEL MUKOSA PIPI.............................................................15
            4.2 HASIL DISKUSI....................................................................................................16
BAB V PENUTUP
            5.1 KESIMPULAN........................................................................................................18
            5.2 SARAN – SARAN..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................19
LAMPIRAN – LAMPIRAN......................................................................................................20






ii
BAB 1
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang
            Sel merupakan awal dari bentuk manusia yang paling kecil setelah molekul, yang diciptakan oleh Allah untuk mengawali terbentuknya bagian – bagian tubuh makhluk hidup lainnya. Sel diciptakan dengan bentuk yang sebaik – baiknya, oleh karena itu hendaknya kita tahu seperti apa bentuknya sel yang telah diciptakan oleh Allah. Sehingga, kita dapat meningkatkan iman, karena Allahlah maha pencita dari yang terkecil ( sel ), saampai yang terbesar ( alam semesta ). Dari uraian diatas, maka dilaksanakanlah kegiatan praktikum yang dilanjutkan dengan pembuatan makalah sebagai bentuk laporan  dari praktikum tersebut.
Kegiatan sekolah tentunya tak lepas dari kegiatan praktikum, yang bertujuan untuk memantapkan materi yang berupa teori yang telah diberikan di kelas, dan juga menambah nilai praktik, serta mengasah kemampuan siswa untuk memanifestasikan teori yang telah dipahami sebelumnya. Oleh sebab itu, makalah ini dibuat sebagai bentuk laporan praktikum mengenai materi tentang struktur sel hewan dan struktur sel tumbuhan sehingga dapat dijadikan referensi dan pelengkap tambahan selain dari buku paket ataupun LKS. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa minimnya kebiasaan membaca di Indonesia yang salah satunya disebabkan karena tebalnya buku paket dan banyaknya materi yang akan dibaca oleh siswa. Oleh sebab itu, makalah ini dibuat dengan sebaik – baiknya dengan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami dalam bentuk ringkasan dari buku paket agar pembaca lebih mudah dalam memahami materi tentang struktur sel hewan dan struktur sel tumbuhan. Selain itu, makalah ini dibuat sebagai hasil penelitian terhadap sel hewan dan sel tumbuhan yang dapat dijadikan nilai tambah, selain nilai teori. Serta dapat meningkatkan atau mengasah jiwa ilmuan kita.



1
2. Tujuan
            Pembuatan makalah ini, tentunya tidak lepas dari sebuah tujuan. Dari kegiatan praktikum yang telah kami lakukan, kami mengamati dan mempelajari tentang struktur sel tumbuhan dan struktur sel hewan. Oleh karena itu, kami ingin menginplementasikan apa yang kami peroleh dari praktikum. Dari hal tersebut di atas, maka penulisan makalah ini memiliki tujuan, yaitu:
1)      Dapat mengetahui perbedaan struktur sel tumbuhan dan sel hewan.
2)      Dapat mengetahui persamaan struktur sel tumbuhan dan sel hewan.
3)      Mendeskripsikan struktur sel tumbuhan.
4)      Mendeskripsikan struktur sel hewan.
5)      Dapat dijadikan referensi untuk pembuatan karya ilmiah.
6)      Untuk memenuhi tugas biologi dan untuk menambah nilai.
2. Waktu dan Tempat
            Dalam sebuah pelajaran biologi, tentunya tidak lepas dari kegiatan praktikum. Yang bertujuan untuk memantapkan materi yang berupa teori yang telah diberikan di kelas dan mengasah kemampuan untuk memanifestasikan teori yang telah dipahami sebelumnya. Oleh karena itu, pada hari Rabu, 18 Juli 2012 kami melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium biologi SMA Negeri 1 Cerme.







2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


1. Sejarah dan Pengertian Sel
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang – ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang – ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel – sel gabus yang telah mati. Perhatikan Gambar 1.1.  Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.


Gambar 1.1 Sel gabus (atas) dan karya Robert (bawah)
Ilmuwan Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek (1632–1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Lihat Gambar 1.2. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak – gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie Van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.

3
Gambar 1.2 Mikroskop Leeuwenhoek
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori – teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai berikut:
a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup
Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan sebagai berikut.
1)      Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
2)      Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
3)      Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.
b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi – reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya).
4
d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup 
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit – unit penurunan sifat yang terdapat dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup.
Penemuan – penemuan yang mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut:
1)      Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel yang ia sebut nukleus.
2)      Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang sekarang disebut protoplasma.
3)      Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan embrional sel telur.
Pengertian Sel dan Teori Mengenai Sel
Anda pernah mempelajari sel sebagai penyusun tubuh tumbuhan. Sel – sel apa sajakah yang menyusun tumbuhan dan apakah fungsi masing – masing sel itu?
Pengertian Sel
Jika dilihat sekilas di bawah mikroskop, tampak bentuk sel itu kaku dan seperti benda mati. Akan tetapi ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, di dalam sel terjadi segala proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari – hari itu terjadi pada tingkat sel. Ini dapat digambarkan dengan kegiatan kita sehari – hari, misalnya ketika kita melakukan aktivitas membaca buku. Sel – sel apa sajakah yang bekerja saat kita melakukan aktivitas itu? Sel – sel tubuh yang bekerja antara lain sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan kita bisa memegang buku. Selain itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja menerima bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel otak akan menerjemahkan sehingga menghasilkan suatu pengertian.
Berdasarkan gambaran tersebut dapat kita ketahui bahwa sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut
5
menunjukkan bahwa tubuh manusia tersusun atas kumpulan sel – sel. Sel – sel berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringan – jaringan akan menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ – organ tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem. Sistem organ inilah yang akan membentuk organisme baru.  Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sel merupakan tingkatan terendah dari organisme kehidupan.
Beberapa Teori Mengenai Sel
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1. Robert Hooke (1635 – 1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga – rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2. Schleiden (1804 – 1881) dan T. Schwann (1810 – 1882)
Mereka mengamati sel – sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang ada pada tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.  Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.

6
3. Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung – apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar – dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
1)      Sel merupakan unit struktural makhluk hidup.
2)      Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup.
3)      Sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup.
4)      Sel merupakan unit hereditas.
Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
2. Tipe Sel
Sel adalah unit terkecil dari struktur kehidupan. Dari Bakteri Uniseluler hingga organisme Multiseluler yang cukup kompleks, tersusun atas sel. kali ini artikel e-Learning Biologi akan membahas tentang komponen dasar penyusun makhluk hidup

Sel terdiri dari dua Tipe, Eukariot dan Prokariot. Dinamai Eukariot karena sel ini memiliki selubung nukleus (intisel). Sebuah nukleus berisi DNA dan dilapisi oleh membran yang memisahkannya dengan bagian sel lainnya. Sedangkan sel prokariot tidak memiliki
7
selubung nukleus, sehingga kumpulan DNA tidak terpisah dengan bagian sel lainnya.
Dalam sistem tiga Domain, Prokariot terdiri dari Arkaea dan Bakteria. Eukariot terdiri dari Hewan, Tumbuhan, Fungi dan Protista. Sel eukariot lebih kompleks dan berukuran lebih besar dibanding dengan sel prokatiot. Rata – rata sel eukariot berukuran 10 kali lebih besar dibanding dengan sel prokariotik. Sel Eukariot berkembang biak melalu dua cara yaitu mitosis dan meiosis, sedangkan sel prokariot berkembangbiak dengan melakukan pembelahan biner. selama melakukan pembelahan biner, molekul DNA melakukan peplikasi sel induk dan kemudian membentuk dua sel anakan identik.
Eukariot dan prokariot memperoleh energi dengan melakukan respirasi selular. Respirasi seluler melalui tiga tahapan utama, yaitu glikolisis, siklus asam sitrat, dan transport elektron. pada sel eukariot respirasi seluler dilakukan oleh mitokondria, sedangkan pada sel prokariot fungsi ini terjadi didalam sitoplasma.
Ada beberapa struktur yang membedakan antara sel eukariot dan sel prokariot, berikut adalah tabel perbedaan antara sel prokariot dan sel eukariot.


8
3. Bagian – Bagian Sel dan Fungsinya
            Gambar sel hewan
1. Membran Plasma
Tersusun atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein). Fungsinya yaitu melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar.
2. Cilia
Cilia (tunggalnya cilium) dan flagela (tunggalnya flagelum) adalah alat atau mesin pergerakan sel, yang muncul dari suatu sel tertentu.
3. Retikulum Endoplasama
Yaitu struktur berbentuk benang – benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu, RE. Granuler (Rough E.R) dan RE. Agranuler (Smooth E.R). Fungsi R.E. adalah  sebagai alat transportasi zat – zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
4. Mitokondria
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk – lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat
9
respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi). karena itu mitokondria diberi julukan “The Power House”. Mitokondria (bentuk tunggalnya adalah mitokondrion) adalah organel yang mengubah energi kimia menjadi energi yang lain.
5. Mikrofilamen
Mikrofilamen  Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
6. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzimnya itu bernama Lisozym.
7. Peroksisom
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel – sel hati).
8. Ribosom
Fungsi dari ribosom adalah tempat sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
9. Sentriol / Sentrosom
Struktual" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom) Organel ini dihubungkan dengan fungsi
10
ekskresi sel. Badan golgi berfungsi  Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
12.  Nukleus
Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
13.  Vakuola
Vakuola organel mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi berbeda-beda. Fungsi vakuola berhubungan dengan fungsi lisosom. Pada sel tanaman vakuola pusat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, berperanan dalam pertumbuhan sel dan berfungsi sebagai lisosom besar. Pada protista vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur air.
Gambar sel tumbuhan

Adapun organela tumbuhan yang berbeda dengan hewan akan dijelaskan sebagai berikut:
1.  Dinding Sel
Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan tumbuhan dapat berdiri tegak melawan gravitasi bumi.

11
2.   Kloroplas
Kloroplas merupakan organel sel bermembran yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Organel ini mengandung pigmen fotosintesis yang mampu melangsungkan proses fotosintesis.
3.  Plasmodesmata
No.
Sel Hewan
1.
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
2.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
3.
Mempunyai dinding sel.
Tidak mempunyai dinding sel.
4.
Mempunyai klorofil.
Tidak mempunyai klorofil.
5.
Mempunyai vakuola atau rongga sel yang besar.
Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola.
6.
Menyimpan tenaga dalam bentuk biji (granul) kanji.
Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul)
Plasmodesmata merupakan bentuk hubungan atau komunikasi antar sel satu dengan sel tetangganya yang terjalin karena adanya juluran membrane retikulum endoplasma sel yang satu ke sel lainnya melalui suatu celah khusus yang terbentuk di antara kedua sel yang berhimpitan.
4. Perbedaan Sel tumbuhan dan Sel Hewan

5. Klasifikasi Bawang Merah
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas        : Liliidae
Ordo                : Liliales
Famili              : Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus              : Allium
Spesies            : Allium cepa var. aggregatum L.
12
BAB III
METODOLOGI

1. Alat dan Fungsinya
Dalam kegiatan praktikum, tentunya tidak lepas dari sebuah alat untuk menunjang kelangsungan dan keberhasilan untuk meneliti sebuah objek, serta untuk menambah keakuratan dalam memberikan diagnosa – diagnosa. Oleh karena itu, terdapat beberapa alat yang digunakan saat kegiatan praktikum biologi, yaitu:
1)      Mikroskop yang berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas bagian – bagian sel yang tidak dapat dilihat oleh mata.
2)      Pipet tetes berfungsi untuk mempermudah dalam menuangkan air kedalam benda yang akan diamati, sehingga tidak terjadi kelebihan air dalam objek.
3)      Gelas objek berfungsi untuk wadah atau tempat air untuk membasahi objek yang akan diteliti melalui pipet tetes.
4)      Kapas / Tissue berfungsi untuk membersihkan alat – alat dari debu, air atau kotoran lainnya, supaya alat praktikum tetap steril dan tidak mudah rusak.
5)      Cotton budd berfungsi untuk mengambil mukosa pipi yang ada di dalam mulut.
6)      Kaca preparat adalah kaca yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diteliti.
7)      Silet berfungsi untuk mengupas bawang merah.
8)      Pinset digunakan untuk mengambil selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna putih dari bawang merah.
2. Bahan dan Fungsinya
Dari sebuah penelitian praktikum, diharapkan dapat memberikan hasil yang akurat, dan keakuratan dari hasil penelitian sangat mustahil didapatkan apabila tidak adanya bahan yang digunakan untuk meneliti.

13
Oleh karena itu, terdapat beberapa bahan yang digunakan untuk meneliti, yaitu :
1)      Bawang merah berfungsi sebagai objek untuk mewakili sel tumbuhan untuk diteliti.
2)      Aquadest digunakan sebagai air untuk membasahi objek agar tidak mengkerut saat diteliti.
3)      Mukosa pipih berfungsi sebagai objek untuk mewakili sel hewan sebagai bahan yang akan diteliti.
3. Cara Kerja
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna dan akurat dalam sebuah penelitian maka diperlukan langkah – langkah untuk meneliti, langkah – langkah tersebut yaitu :
ΓΌ  Pembuatan Preparat Tumbuhan
1)      Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna putih dari bawang merah dengan menggunakan pinset.
2)      Meletakkan selaput tipis tersebut pada gelas objek.
3)      Meneteskan aquadest, kemudian menutupnya dengan gelas penutup.
4)      Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar 2-3 sel serta memberikan keterangan dari bagian – bagian sel yang nampak.
ΓΌ  Pembuatan Preparat  Hewan
1)      Menggunakan cotton budd untuk mengorek secara perlahan – lahan bagian dalam pipi.
2)      Setelah di dapat bagian dalam mukosa pipi, kemudian meletakkannya di atas kaca preparat.
3)      Meneteskan aquadest, kemudian menutupnya dengan gelas penutup.
4)      Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar 2-3 sel serta memberikan keterangan dari bagian – bagian sel yang nampak.


14
BAB IV
PEMBAHASAN

1. Data Hasil Pengamatan
1)      Gambar sel bawang merah










2)      Gambar sel mukosa pipi











15
2. Hasil Diskusi
Soal
1.      Jelaskan persamaan dan perbedaan yang terdat pada sel bawang merah dan mukosa pipi!
2.      Gambarlah dan tentukan bagian – bagian sel tumbuhan dan sel hewan!

Jawaban
1.      Gambar mukosa pipi

Gambar bawang merah

Persamaan
1.      Pada pengamatan sel bawang merah dan sel mukosa pipi yang tampak jelas adalah inti sel.
2.      Organel sel tidak dapat teramati dengan jelas
Perbedaan
3.      Sel bawang merah adalah sel tumbuhan, sel mukosa pipi adalah sel hewan
4.      Pada pengamatan sel bawang merah tampak jelas inti sel dan dinding sel. Sedangkan pengamatan sel mukosa pipi tampak jelas inti sel dan membran sel.

16
2.      Gambar sel tumbuhan beserta bagiannya
Keterangan:
1.    Kloroplas                                                  j.     Sitoplasma
2.    Vakuola                                                    k.    Vesikel kecil bermembran           
3.   
Nukleus                                                    l.     Retikulum endoplasma kasar      
a.   
Plasmodesmata                                         m.   Pori-pori nukleus
b.   
Membran plasma                                      n.    Membran inti                               
c.   
Dinding sel                                               o.    Nukleolus
d.    Membran tilakoid                                                p.   
Ribosom
e.    Amilum                                                    q.   
Retikulum endoplasma halus
f.    
Vakuola                                                   r.     Vesikel golgi
g.    Tonoplas                                                   s.     
Badan golgi
h.   
Mitokondrion (mitokondria)                    t.     Sitoskeleton
i.    
Peroksisoma

3.      Gambar sel hewan beserta bagiannya

17
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
                  Dari hasil uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup mempunyai sel yang merupakan organ terkecil setelah molekul, dari sel kemudian diciptakan organ – organ tubuh makhluk hidup  lainnya, yang akhirnya tercipta individu yang sempurna. Di dalam sel masih terdapat bagian – bagiannya yang berbeda antara sel tumbuhan dan sel hewan. Yang membedakan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan adalah kalau tumbuhan memiliki dinding sel, kloroplas, dan plasmodesmata sedangkan kalau sel hewan tidak memiliki itu.
Selain itu juga terdapat persamaan dan perbedaan antara sel bawang merah (sel tumbuhan) dan sel mukosa pipi (sel hewan) yaitu, persamaannya pada pengamatan sel bawang merah dan sel mukosa pipi yang tampak jelas adalah inti sel, Organel sel tidak dapat teramati dengan jelas. Sedangkan kalau perbedaannya  Sel bawang merah adalah sel tumbuhan, sel mukosa pipi adalah sel hewan, pada pengamatan sel bawang merah tampak jelas inti sel dan dinding sel. Sedangkan pengamatan sel mukosa pipi tampak jelas inti sel dan membran sel. Dari bentuknya saat diamati dengan mikroskop, bentuk dan bagian – bagian dari sel tumbuhan tampak jelas. Kalau sel hewan kebanyakan bentuk dan bagian – bagian sel tidak jelas atau tidak beraturan.

2. Saran – saran
            Sebaiknya guru menegur siswa yang ramai dan bicara yang tidak penting, agar suasana dalam labolatorium biologi saat praktikum lebih kondusif, sehingga lebih berkonsentrasi dan hasil penelitianpun lebih akurat. Kemudian kami juga mengeluhkan alat praktikum banyak yang rusak terutama mikroskop, supaya kedepannya diganti demi kelancaran proses belajar di labolatorium biologi.
            Bagi siapapun yang masuk labolatorium jangan sampai melakukan tindakan yang tidak etis, misalnya merusak alat lab, membuang sampah sembarangan, dan bicara yang tidak penting saat praktikum, serta  melakukan tindakan – tindakan yang konyol lainnya.
18
DAFTAR PUSTAKA

W. J. S. Poerwadarminta, 1984, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, jakarta 1984
S. Wojowasito Prof. Drs, dan Tito Wasito W. Drs, Kamus Lengkap Bahasa Inggris – Indonesia
Syamsuri, Istamar. dkk. 2004. Biologi Jilid 1A Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Sunarto. dkk. 1994. Ilmu Pengetahuan Alam Biologi 1A Untuk SLTP Kelas 1. Solo : Tiga Serangkai.
Purnomo.dkk. 2006. Biologi 2a untuk kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka.
WWW. Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan. Com
WWW. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan. Com
WWW. Bagian – Bagian Sel dan Fungsinya. Com
WWW. Sejarah dan Pengertian Sel. Com
WWW. Klasifikasi Bawang Merah. Com
WWW. Tipe Sel. Com
















19














LAMPIRAN – LAMPIRAN









20




Tidak ada komentar:

Posting Komentar